Serangga langka tersebut ditemukan di ketinggian 150 meter di atas permukaan laut. Makhluk itu ditemukan membentuk koloni di satu-satunya pohon yang terdapat di batuan Piramida Bola. Menggambarkan penemuan itu, Nicholas Carlile seperti dikutip Daily Mail, Kamis (1/3/2012), mengatakan, "Ini seperti kembali ke masa Jurrasic di mana serangga memimpin dunia."
Lobster pohon langka yang ditemukan memiliki ciri unik. Tubuhnya berwarna coklat tua mengkilat serta ukurannya mencapai 12 cm, menjadikannya serangga terbesar yang tak bisa terbang. Penemuan serangga ini sebenarnya sudah cukup lama, pada tahun 2001 lalu. Bersama Carlile, ilmuwan lain yang terlibat penemuan adalah David Priddel.
Setelah penemuan, ilmuwan memutuskan untuk mengambil empat spesimen untuk dikembangbiakkan. Dua spesimen mati sementara dua lagi berhasil dibawa ke Kebun Bintang Melbourne. Kini, dari dua indukan yang dinamai Adam dan Hawa, ilmuwan berhasil mengembangkan 11.367 bayi yang seluruhnya diinkubasi. Sebanyak 700 individu dewasa juga terdapat di penangkaran.