Astronaut adalah orang-orang yang memenuhi persyaratan untuk melakukan perjalanan di luar angkasa. Kata astronaut berasal dari bahasa Yunani, yaitu: Astro = bintang, dan Nautes = pelaut, pelayar, atau dalam kosakata sekarang dapat diterjemahkan sebagai penjelajah. Dengan demikian, astronaut adalah seseorang yang melakukan penjelajahan luar angkasa. Kalau dalam bahasa Indonesia, astronaut artinya awak pesawat ruang angkasa; kosmonaut atau antariksawan.
Kontribusi antariksawan sebetulnya tidak hanya astronomi secara khusus, tetapi juga ilmu pengetahuan secara umum. Misalnya saat ini, di stasiun luar angkasa ISS (International Space Station), dilakukan eksperimen yang melibatkan para ahli biologi, guna mempelajari ilmu astrobiologi. Demikian juga dengan cabang-cabang ilmu pengetahuan yang lain. Mengapa bisa demikian? Karena luar angkasa mempunyai situasi yang unik. Gravitasi di luar angkasa itu sangat kecil bahkan bisa dikatakan ‘tidak ada’, sehingga memungkinkan dilakukan eksperimen yang tidak bisa dilakukan di permukaan Bumi karena ada pengaruh gravitasi terhadap hasil eksperimen. Demikian juga dengan kegiatan-kegiatan penjelajahan antariksa lain yang dilakukan oleh astronaut, seperti untuk pendaratan di Bulan, adalah untuk mendapatkan sampel batuan yang tidak mungkin ditemukan di permukaan Bumi (studi geologi). dll.
Untuk dapat menjadi antariksawan, tidak harus seseorang yang mempelajari astronomi secara khusus atau tidak harus seorang astronom. Demikian juga, seorang antariksawan tidaklah selalu harus seorang militer.
Seorang ilmuwan dapat menjadi antariksawan, atau bahkan profesi yang lain termasuk politisi, artis, wartawan dll; asalkan berbadan sehat, mempunyai prestasi , dan sanggup melakukan pekerjaan yang dilakukan di antariksa dengan kondisi ekstrim. Seseorang yang hanya sekedar ingin jalan-jalan ke luar angkasa pun bisa jadi antariksawan dalam hal ini sebagai wisatawan luar angkasa. Yang pasti dibutuhkan dalam sebuah misi luar angkasa adalah seorang pilot, pay load specialist, dan mission specialist.
Untuk dapat melakukan hal tersebut diperlukan tidak hanya fisik yang sehat, tetapi hal-hal ekstrim lain, sehingga seorang antariksawan biasanya harus melewati pelatihan khusus. Sebagai gambaran bisa dilihat pada persiapan awak pesawat antariksa di film Armagedon.
Jadi, peluang menjadi antariksawan terbuka, sepanjang mempunyai prestasi dan memang memenuhi kualifikasi untuk menjadi astronaut, yaitu sehat fisik, mental dan tahan terhadap kondisi ekstrim. Dan untuk menjadi seorang antariksawan tidaklah dibatasi oleh jenis kelamin. Pria maupun wanita memiliki kesempatan yang sama dan sampai saat ini sudah banyak antariksawan perempuan yang bertugas di luar angkasa. Juga tidak ada batasan usia, tapi pemilihan astronaut yang dilakukan selama ini merentang antara 26 – 46 tahun dengan usia rata-rata 34 tahun.
Dahulu dari Indonesia ada seorang ilmuwan yang pernah diusulkan menjadi antariksawan, seorang ahli Biologi bernama Dr. Pratiwi Sudarmono pada tahun 1986, akan tetapi karena meledaknya wahana Challenger, sampai saat ini belum pernah ada lagi seorang Indonesia yang akan menjadi antariksawan. Akankah ada? Kita tidak tahu, tetapi amat sangat dimungkinkan, hanya tinggal menunggu tampilnya bibit muda dari Indonesia. Yang pasti negeri tetangga kita, Malaysia telah berhasil mengirimkan seorang dokter yang menjadi astronaut atau angkasawan.
Ayo berjuang menjadi antariksawan Indonesia!