Kali ini ngomongin soal romantis, Vemale punya 6 pilihan film romantis versi kami.
Ada yang komedi romantis, ada yang sedikit mikir.. Ada pula yang sarat dengan makna mendalam. Kesemuanya dipilih Vemale spesial untuk Anda nikmati bersama orang terkasih.
Dan tentunya akan membuat Anda dan si dia semakin dekat saja.
Film apa sajakah itu? check this out.
JUST LIKE HEAVEN sebuah komedi romantis besutan Mark S Waters ingin menyuguhkan cerita menghibur dengan mengangkat kisah cinta, di mana karakter yang telah meninggal berkelana untuk menemukan pasangan jiwanya serta membebaskannya. Waters memasangkan dua bintang Hollywood yang jadi langganan film bergenre romantis, Resee Witherspoon (LEGALY BLONDE) dan Mark Ruffalo (13 GOING ON 30).
Dikisahkan Elizabeth (Resee Witherspoon), seorang dokter yang gila kerja tinggal di San Francisco. Ia begitu sibuk, kalau tak menyelamatkan jiwa dalam shift 26 jam, kadang ia mencuri tidur siang di ruang duduk staf dan memimpikan keleluasaan. Sangking sibuknya dokter wanita ini bahkan tak punya tempat untuk percintaan dalam hidupnya. Dan saudara perempuannya, Abby (Dina Waters) menyarankan untuk berkencan dengan seorang pria, sebuah kencan buta. Karena kurang tidur dan mengantuk dalam perjalanan kencan itulah Elizabeth tertabrak truk.
Di sisi lain David (Mark Ruffalo), seorang duda yang sedang patah hati karena ditinggal mati istrinya. Mencari-cari apartemen baru untuk tempat tinggalnya. Dan sebuah kebetulan ia tertarik dengan apartemen Elizabeth yang tak lagi ditinggali sesudah kecelakaan.
David ternyata tak tinggal sendirian ia mesti berbagi dengan Elizabeth, yang tak menyadari bahwa sekarang ia adalah hantu. David tak mempercayai keberadaan Elizabeth, berpikir rasa sedih dan mabuk membuatnya berhalusinasi. Namun ia berusaha menghilangkan bayangan wanita ini dengan menyewa pemburu hantu, tapi tak juga mengenyahkannya.
Akhirnya, David meminta bantuan seorang penjual buku gaib yang dikaruniai indera keenam (Jon Heder) untuk meyakinkan bahwa ia tak hanya berhalusinasi. Ditemukan bahwa Elizabeth adalah arwah gentayangan yang tidak mengingat siapa dirinya. Dari sinilah dimulai kisah-kisah lucu dan sekaligus mengharu-biru di mana David mencoba membantu Elizabeth menemukan masa lalunya.
Neil Jones (Ben Affleck), Gigi Phillips (Ginnifer Goodwin), Alex (Justin Long), Janine Gunders (Jennifer Connelly), Ben Gunders (Bradley Cooper), Anna Taylor (Scarlett Johansson), Conor Barry (Kevin Connolly), Mary Harris (Drew Barrymore) dan, Beth Murphy (Jennifer Aniston) adalah sembilan orang penghuni kota Baltimore yang terjebak dalam masalah klasik kesalahpahaman antara pria dan wanita ini.
Gigi sempat mengira bahwa Conor mencintainya meski akhirnya disadarkan oleh Alex jika Conor tak punya perasaan apa-apa terhadap Gigi. Celakanya, perhatian Alex ini malah dianggap Gigi sebagai sebuah pertanda munculnya benih cinta. Di sisi lain Ben yang telah lama menikah dengan Janine mulai menjalin cinta lain dengan Anna. Anna sendiri sebenarnya punya hubungan spesial dengan Conor meski sebenarnya ia lebih mencintai Ben.
Mary yang sebenarnya adalah teman baik Anna lantas bertemu Conor yang dicampakkan Anna dan mulai menjalin hubungan asmara. Di tempat lain, Beth yang telah lama tinggal bersama Neil ingin segera menikah namun Neil mengatakan bahwa ia mencintai Beth namun tak ingin menikah karena ia tak yakin pernikahan adalah satu-satunya cara untuk bisa saling mencintai.
Kesalahpahaman memang adalah sumber cerita yang menarik untuk dikembangkan. Kali ini yang jadi bahan perenungan atau malah bahan olok-olok adalah kesalahpahaman antara pria dan wanita, terutama dalam soal asmara. Ada orang yang berusaha keras untuk memahami lawan jenisnya sementara tak jarang juga yang dengan yakin merasa tahu apa yang dipikirkan lawan jenisnya. Intinya, tidak ada aturan baku dalam membina hubungan asmara.
Petualangan mencari aturan dalam membina hubungan asmara inilah yang diutak-atik Ken Kwapis, sang sutradara, dan hasilnya adalah beberapa cerita yang dirangkai menjadi satu kesatuan sekaligus mampu berdiri sendiri-sendiri. Di satu sisi trik ini mampu merangkum lebih banyak aspek dari kesalahpahaman ini tapi di sisi lain sulit buat penonton untuk bisa mengikuti semua alur cerita.
Bukan hanya penonton saja yang akan mengalami kesulitan, sang sutradara sendiri pun sepertinya mengalami kesulitan dalam merangkai semua cerita itu menjadi satu. Ini terbukti pada tidak meratanya tempo masing-masing cerita sementara tidak semua karakter mendapatkan penggarapan yang sama. Ada beberapa yang sangat kuat sementara yang lain terasa kurang matang. Akan lebih nyaman rasanya jika menonton film ini lewat media DVD karena Anda bisa skip adegan mana pun yang tidak Anda sukai.
The Vow
Leo (Channing Tatum) berpikir bahwa kisah cintanya dengan Paige (Rachel McAdams) akan seperti dongeng. Di mana setelah menikah, mereka akan hidup bahagia selamanya. Tapi mimpi itu harus terkubur ketika kecelakaan mobil membuat Paige lupa ingatan. Bahkan melupakan kisah cinta yang terjalin selama 5 tahun di antara mereka.
Tak mau kehilangan sang pujaan hati, Leo berusaha keras memulihkan ingatan Paige. Namun di saat yang bersamaan muncul Jeremy (Scoot Speedman), mantan kekasih Paige. Orang itu rupanya memanfaatkan penyakit istri Leo untuk merebut hatinya kembali.
Kini Leo pun dilanda rasa bimbang. Dia harus memilih untuk tetap mempertahankan Paige meski sang istri sudah tak mau mengenang masa lalunya atau membiarkan Paige bahagia bersama pria lain. Mana yang harus dipilih?
Pemilihan Channing Tatum dan Rachel McAdams adalah poin plus dalam film ini. Rachel yang telah terbukti piawai bermain dalam film romantis, THE NOTEBOOK terasa seimbang disandingkan dengan Tatum yang mulai menyita perhatian lewat DEAR JOHN. Chemistry keduanya terlihat dari akting mereka berdua yang natural.
The Proposal
Margaret Tate (Sandra Bullock) adalah tipe wanita 'berkuasa' yang tak segan-segan menindas para pria di kantor tempatnya bila hasil pekerjaan mereka tak sesuai dengan apa yang Margaret inginkan. Margaret tak pernah menyadari bahwa cepat atau lambat ia pasti 'memerlukan' bantuan anak buahnya.
Suatu hari, Margaret menghadapi masalah dengan petugas imigrasi dan wanita yang bekerja sebagai editor buku ini terancam dideportasi kembali ke Canada. Terlanjur menikmati kehidupannya di Amerika dan tak ingin karirnya berantakan, Margaret lalu mengaku bahwa ia akan menikah dengan Andrew Paxton (Ryan Reynolds), salah seorang anak buahnya.
'Pasangan mendadak' ini pun lantas berpura-pura bahwa mereka akan segera melangsungkan pernikahan dan memutuskan untuk berlibur di rumah Andrew agar semua tipu daya itu terlihat meyakinkan. Awalnya Andrew merasa keberatan namun karena Margaret memaksa, mau tak mau Andrew setuju meski ia juga mengajukan beberapa syarat untuk bantuannya itu.
Semuanya berjalan lancar sesuai dengan skenario Margaret. Keluarga Andrew sepertinya tak keberatan Andrew menikah dengan Margaret. Celakanya, di saat seharusnya mereka menikah, kesadaran dalam diri Margaret membuatnya memutuskan untuk membatalkan semua rencana gila itu.
Sebenarnya, dari sebuah ide kecil yang tak masuk akal sekalipun, seorang sutradara yang baik akan bisa membuat sebuah kisah menarik yang menghibur sekaligus bisa menjadi cermin buat para penonton. Untuk film berjudul THE PROPOSAL ini, Anne Fletcher, sang sutradara mencoba mengangkat tema standar yang banyak ditemukan pada film-film komedi romantis dan menjadikannya sebuah tontonan berdurasi 108 menit yang cukup menghibur.
Tak ada hal baru dalam film ini. Ide yang sama juga ditawarkan film A WALK IN THE CLOUDS yang mengangkat tema dasar 'pura-pura menikah' atau mungkin lebih tepat disebut 'pura-pura jadi sungguhan'. Sebenarnya itu sah-sah saja asal tak terjebak pada suguhan akhir yang juga terasa klasik. Soal yang satu ini, Anne banyak terbantu oleh dua pemeran utamanya yang cukup mumpuni. Sandra Bullock cukup efektif memerankan seorang wanita bertangan besi sementara Ryan Reynolds pun cukup meyakinkan tampil sebagai pria lugu yang tertindas.
Ini cukup mampu membuat THE PROPOSAL ini jadi suguhan yang menarik karena dengan pola standar, penonton pasti sudah tahu bagaimana akhir kisah, jadi tak ada gunanya membuat alur cerita jadi berbelit-belit yang akhirnya malah merusak kenikmatan menonton film ini. Sayangnya, naskah sepertinya kurang mampu membuat seluruh porsi jadi cukup meyakinkan. Buktinya di akhir cerita, ada kesan bahwa cerita jadi terburu-buru mengejar ending.
Bila sebelumnya Bullock dan Reynolds sudah tampil maksimal, saat mendekati ending justru mereka seolah tak mampu menghasilkan penampilan yang memuaskan. Karena naskah memang tak memungkinkan, chemistry yang semula sudah terbangun jadi berantakan. Tak ada cukup momen untuk membalikkan hubungan antara Bullock dan Reynolds sehingga akhir cerita malah terasa sedikit hambar.
Suatu hari, Margaret menghadapi masalah dengan petugas imigrasi dan wanita yang bekerja sebagai editor buku ini terancam dideportasi kembali ke Canada. Terlanjur menikmati kehidupannya di Amerika dan tak ingin karirnya berantakan, Margaret lalu mengaku bahwa ia akan menikah dengan Andrew Paxton (Ryan Reynolds), salah seorang anak buahnya.
'Pasangan mendadak' ini pun lantas berpura-pura bahwa mereka akan segera melangsungkan pernikahan dan memutuskan untuk berlibur di rumah Andrew agar semua tipu daya itu terlihat meyakinkan. Awalnya Andrew merasa keberatan namun karena Margaret memaksa, mau tak mau Andrew setuju meski ia juga mengajukan beberapa syarat untuk bantuannya itu.
Semuanya berjalan lancar sesuai dengan skenario Margaret. Keluarga Andrew sepertinya tak keberatan Andrew menikah dengan Margaret. Celakanya, di saat seharusnya mereka menikah, kesadaran dalam diri Margaret membuatnya memutuskan untuk membatalkan semua rencana gila itu.
Sebenarnya, dari sebuah ide kecil yang tak masuk akal sekalipun, seorang sutradara yang baik akan bisa membuat sebuah kisah menarik yang menghibur sekaligus bisa menjadi cermin buat para penonton. Untuk film berjudul THE PROPOSAL ini, Anne Fletcher, sang sutradara mencoba mengangkat tema standar yang banyak ditemukan pada film-film komedi romantis dan menjadikannya sebuah tontonan berdurasi 108 menit yang cukup menghibur.
Tak ada hal baru dalam film ini. Ide yang sama juga ditawarkan film A WALK IN THE CLOUDS yang mengangkat tema dasar 'pura-pura menikah' atau mungkin lebih tepat disebut 'pura-pura jadi sungguhan'. Sebenarnya itu sah-sah saja asal tak terjebak pada suguhan akhir yang juga terasa klasik. Soal yang satu ini, Anne banyak terbantu oleh dua pemeran utamanya yang cukup mumpuni. Sandra Bullock cukup efektif memerankan seorang wanita bertangan besi sementara Ryan Reynolds pun cukup meyakinkan tampil sebagai pria lugu yang tertindas.
Ini cukup mampu membuat THE PROPOSAL ini jadi suguhan yang menarik karena dengan pola standar, penonton pasti sudah tahu bagaimana akhir kisah, jadi tak ada gunanya membuat alur cerita jadi berbelit-belit yang akhirnya malah merusak kenikmatan menonton film ini. Sayangnya, naskah sepertinya kurang mampu membuat seluruh porsi jadi cukup meyakinkan. Buktinya di akhir cerita, ada kesan bahwa cerita jadi terburu-buru mengejar ending.
Bila sebelumnya Bullock dan Reynolds sudah tampil maksimal, saat mendekati ending justru mereka seolah tak mampu menghasilkan penampilan yang memuaskan. Karena naskah memang tak memungkinkan, chemistry yang semula sudah terbangun jadi berantakan. Tak ada cukup momen untuk membalikkan hubungan antara Bullock dan Reynolds sehingga akhir cerita malah terasa sedikit hambar.
Dear John
Kata orang, cinta tak selalu harus memiliki. Mungkin kalimat itu benar namun untuk bisa sampai pada kesimpulan itu bukanlah sebuah perjuangan yang ringan. John Tyree (Channing Tatum), misalnya, membuktikan cintanya pada Savannah Lynn Curtis (Amanda Seyfried) bukan dengan cara memiliki Savannah.
Saat sedang mengambil cuti dari tugasnya di militer, John secara tidak sengaja berkenalan dengan Savannah dan Tim (Henry Thomas). Dalam waktu singkat, cinta pun tumbuh di hati John dan Savannah. Sayang John masih harus menyelesaikan tugasnya di militer sebelum ia bisa meminang Savannah. Saat berpisah, John berjanji bahwa ia akan segera kembali untuk meminang Savannah yang sanggup menunggu sampai John kembali.
Tepat di saat masa tugas John sudah berakhir, terjadi peristiwa tragis 11 September yang membuat John berubah pikiran. John merasa bahwa tenaganya masih diperlukan dan memutuskan untuk ikut bertugas meskipun ia sangat ingin pulang untuk menemui Savannah. Setahun John dan Savannah terpisah dan di saat yang bersamaan kedekatan antara Savannah dan Tim pun mulai berubah menjadi cinta.
Saat masa dinas sudah berakhir, John pun pulang hanya untuk mendapati Savannah dan Tim telah menikah. Tim ternyata sakit keras dan hampir tak ada harapan untuk hidup namun di saat seperti ini, John ternyata tetap bisa membuktikan bahwa cinta memang tak selalu harus memiliki.
500 Days of Summer
Tom (Joseph Gordon-Levitt) adalah seorang pria yang tumbuh dengan keyakinan bahwa setiap manusia terlahir berpasangan. Cepat atau lambat, dalam hidupnya, seorang pasti akan menemukan pasangannya dan mengarungi hidup ini bersama. Keyakinan inilah yang selalu ia pegang hingga ia dewasa.
Di sisi lain, Summer (Zooey Deschanel), justru tumbuh tanpa keyakinan akan adanya cinta sejati. Summer sama sekali tak percaya pada pria atau hubungan asmara. Ketika nasib mempertemukan dua anak manusia dengan beda keyakinan ini, maka yang terjadi adalah sebuah kisah romantis, tragis namun juga penuh dengan kelucuan.
Saat bertemu Summer, Tom yakin bahwa wanita ini adalah pasangan hidup yang telah digariskan untuknya. Keyakinan yang kuat inilah yang kemudian mendorong Tom untuk terus mengejar Summer tanpa putus asa. Tom memang sempat menjalin hubungan asmara dengan wanita yang ia anggap belahan jiwanya ini namun garis hidup akhirnya memisahkan mereka juga.