AAAS Ilustrasi Mikroraptor
Palaentolog menduga bahwa fosil microraptor yang ditemukan berasal dari zaman Cretaceous, 130 juta tahun yang lalu. Hewan tersebut mendiami wilayah timur laut China.
Berdasarkan analisis, ilmuwan mengetahui bahwa microraptor yang ditemukan memiliki perawakan seperti burung gagak. Ilmuwan juga berpendapat bahwa satwa ini mengibaskan ekornya seperti merak.
Dalam proses identifikasi, ilmuwan menganalisis fosil sayap dengan ikroskop elektron untuk melihat struktur melanosome. Struktur tersebut sangat kecil, tetapi berperan dalam penentuan warna bulu.
Diketahui bahwa susunan melanosome memengaruhi warna bulu. Jika melanosome tersusun rapi, maka bulu akan berwarna gelap. Jika sebaliknya, maka bulu akan berwarna lebih terang.
Peneliti kemudian mengetahui bahwa microraptor yang ditemukan memiliki bulu berwarna hitam. Namun, belum diketahui apakah bulu tersebut mengilau.
"Keratin tidak terawetkan dalam fosil, jadi kami tak bisa secara langsung menyimpulkan adanya permainan warna," ungkap Matthew Shawkey, asisten profesor di Universitas Akron, Ohio, yang terlibat riset.
Yang menarik dari microraptor ini adalah bulu ekornya yang diduga memiliki ornamen khas. Ilmuwan menduga, bulu ekor tersebut digunakan untuk menarik lawan jenis.
"Saya kira ini contoh pertama bulu ekor yang sangat kaya ornamen. Apakah bulu itu bisa terangkat (seperti pada merak) atau tidak, ada kemungkinan bahwa spesies ini bisa memamerkannya," ungkap Shawkey seperti dikutip Discovery, Kamis (8/3/2012).
Penemuan microraptor ini dipublikasikan di jurnal Science yang terbit pada hari Jumat (9/3/2012).