BMKGPosisi bibit badai tropis di Teluk Carpentaria, Australia (L) berpotensi menyebabkan cuaca ekstrim di Indonesia.
Bibit badai tropis di Teluk Carpentaria di bagian utara Australia memengaruhi terbentuknya pumpunan angin yang memanjang dari Laut Jawa hingga Laut Arafura sehingga berpotensi menimbulkan hujan dan angin kencang di sejumlah daerah di Indonesia.
"Fenomena yang terjadi belakangan ini seperti hujan dan angin kencang karena adanya pumpunan angin yang memanjang dari Laut Jawa dan Laut Arafura dan ada bibit badai tropis di Teluk Carpentaria, akibatnya cuaca cukup signifikan," kata Kepala Subbidang Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Hari Tirto Jatmiko, di Jakarta, Senin (19/3/2012).
Teluk Carpentaria merupakan teluk terbesar, laut terdangkal tertutup di Australia utara dan membatasi di bagian utara Laut Arafura.
Awan-awan hujan berpotensi tumbuh di Sumatera bagian Selatan, sebagian besar Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan bagian Utara, Sulawesi bagian Selatan, Maluku Tengah dan Tenggara, serta sebagian besar Papua.
Pantauan BMKG, akibat pengaruh kondisi tersebut, hujan dengan intensitas lebat berpotensi terjadi di Lampung, Bengkulu, Kalimantan Timur bagian utara, Kalimantan Barat bagian selatan, dan Kalimantan Tengah bagian selatan.
Selain itu, dampak badai tropis juga akan terjadi di Kalimantan Selatan bagian selatan, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Tengah, Maluku Tenggara, pantai selatan Papua Tengah, pantai selatan Papua Timur, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.
Bibit badai tropis tersebut juga bisa menimbulkan efek tingginya gelombang laut yang mencapai 2-3 meter pada 19-20 Maret 2012.
Beberapa daerah yang berpotensi terkena dampak adalah Perairan Bengkulu, Laut Sawu, Laut Jawa bagian tengah dan timur, Laut Sumbawa, Perairan Kepuluan Wakatobi, Perairan Kepulauan Sermata, Laut Banda bagian utara, Perairan Bitung-Manado, Perairan Kepulauan Sangihe, dan Kepulauan Talaud.
Selanjutnya di Laut Maluku bagian utara, perairan utara Halmahera, Laut Halmahera, Laut Seram bagian barat, Perairan Kepulauan Raja Ampat- Sorong, Teluk Cenderawasih, Perairan Biak, Perairan Jayapura-Sarmi.
Peringatan dini juga dikeluarkan BMKG terkait tinggi gelombang hingga 2-3 meter pada 18-20 Maret 2012 WIB di Perairan Bengkulu, selatan Kalimantan, Laut Jawa bagian tengah, Perairan Kepulauan Karimun Jawa, Bawean, dan Kepulauan Kangean.
Gelombang laut setinggi 3-4 meter juga diperkirakan terjadi di Laut Bali, laut Sumbawa, laut Sawu, laut Timor, perairan utara Sulawesi Utara-Bitung, Perairan Kepulauan Sangihe dan Kepulauan Talaud, laut Maluku, laut Halmahera, perairan utara Halmahera, perairan Kepulauan Sula, laut Buru dan laut Seram, perairan Sorong, Teluk Cenderawasih, perairan utara Papua bagian tengah dan timur serta perairan selatan Pulau Buru dan selatan Ambon.
Hal yang sama juga bisa terjadi di perairan barat Lampung, Selatan Sunda, laut Jawa bagian timur, laut Flores, perairan Sulawesi Selatan, laut Banda bagian selatan.
"Kondisi gelombang tinggi ini yang menyebabkan penyeberangan di Pelabuhan Merak-Bakauheni terganggu," ungkap Hari.